FORMULIR PENDAFTARAN MATRA KRIYA FEST 2022.doc | |
File Size: | 309 kb |
File Type: | doc |
KETENTUAN OPEN CALL MKF 2022.pdf | |
File Size: | 1127 kb |
File Type: |
TEMA MKF 2022
From Hands To Something.
Konsep dasar Matra Kriya Fest 2022 adalah hendak menyuguhkan keajaiban seni yang dihadirkan lewat sentuhan tangan seorang seniman untuk menghasilkan sebuah karya. Karya seni tidak bisa lepas dari bagaimana konsep atau gagasan, pilihan material, dan proses yang dilakoni seniman. Hubungan ketiga hal ini sangatlah intim. Bagi seniman, material tidak dapat dipisahkan dari masalah konseptual dan realisasi nyata dalam berkarya. Kecerdasan dan aspek craftmanship seniman dalam memanipulasi material inilah yang kemudian memberi nilai lebih atas ekspresi konseptual.
Harapannya seniman dapat melahirkan karya yang menampilkan ornamen khas daerah dengan nuansa yang berbeda, menyuguhkan detail karya, serta eksperimen media baru yang akan memperkaya dimensi kompleksitas kekaryaan. Tidak hanya menunjuk pada kemampuan seniman dalam mengartikulasikan fragmen imaji mereka, tetapi juga dengan pertimbangan material untuk mencapai gagasan tersebut. Pada akhirnya melalui pemahaman ini, kompleksitas seniman terkait gagasan estetik beradu dengan material yang digeluti, ikut membentuk karakter yang merujuk pada kekhasan kekaryaan yang dihasilkan para seniman nantinya.
Dalam pameran ini, secara umum, karya yang akan ditampilkan dapat memuat hal baru dari sudut keberagaman media, bentuk serta wacana, dan juga kekhasan karya, di mana hal ini tidak dapat dilepaskan dari kepiawaian kerja tangan perupa seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam eksekusi visualnya, karya yang akan dipamerkan bisa saja menunjuk pada karya kontemporer, yang lebih mengedepankan aspek artistik, tetapi kemudian karya yang tersaji tidak serta merta meninggalkan unsur craftmanship. Dihubungkan dengan tidak adanya batasan dalam dunia seni, dialog melalui karya seni dalam pameran ini tidak terbatas pada wacana maupun konteks, tetapi juga melalui teks yang disajikan. Teks dalam pameran ini menunjuk pada hubungan yang cair terkait dengan lingkup seni rupa yang lebih luas dan tidak dapat didudukkan secara kaku tetapi terbuka untuk ditafsir ulang sesuai dengan konteks yang dihadapi. Karya dalam pameran ini dapat tampil dengan visual yang beragam, meliputi karya dua dan tiga dimensi serta karya instalatif.
From Hands To Something.
Konsep dasar Matra Kriya Fest 2022 adalah hendak menyuguhkan keajaiban seni yang dihadirkan lewat sentuhan tangan seorang seniman untuk menghasilkan sebuah karya. Karya seni tidak bisa lepas dari bagaimana konsep atau gagasan, pilihan material, dan proses yang dilakoni seniman. Hubungan ketiga hal ini sangatlah intim. Bagi seniman, material tidak dapat dipisahkan dari masalah konseptual dan realisasi nyata dalam berkarya. Kecerdasan dan aspek craftmanship seniman dalam memanipulasi material inilah yang kemudian memberi nilai lebih atas ekspresi konseptual.
Harapannya seniman dapat melahirkan karya yang menampilkan ornamen khas daerah dengan nuansa yang berbeda, menyuguhkan detail karya, serta eksperimen media baru yang akan memperkaya dimensi kompleksitas kekaryaan. Tidak hanya menunjuk pada kemampuan seniman dalam mengartikulasikan fragmen imaji mereka, tetapi juga dengan pertimbangan material untuk mencapai gagasan tersebut. Pada akhirnya melalui pemahaman ini, kompleksitas seniman terkait gagasan estetik beradu dengan material yang digeluti, ikut membentuk karakter yang merujuk pada kekhasan kekaryaan yang dihasilkan para seniman nantinya.
Dalam pameran ini, secara umum, karya yang akan ditampilkan dapat memuat hal baru dari sudut keberagaman media, bentuk serta wacana, dan juga kekhasan karya, di mana hal ini tidak dapat dilepaskan dari kepiawaian kerja tangan perupa seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam eksekusi visualnya, karya yang akan dipamerkan bisa saja menunjuk pada karya kontemporer, yang lebih mengedepankan aspek artistik, tetapi kemudian karya yang tersaji tidak serta merta meninggalkan unsur craftmanship. Dihubungkan dengan tidak adanya batasan dalam dunia seni, dialog melalui karya seni dalam pameran ini tidak terbatas pada wacana maupun konteks, tetapi juga melalui teks yang disajikan. Teks dalam pameran ini menunjuk pada hubungan yang cair terkait dengan lingkup seni rupa yang lebih luas dan tidak dapat didudukkan secara kaku tetapi terbuka untuk ditafsir ulang sesuai dengan konteks yang dihadapi. Karya dalam pameran ini dapat tampil dengan visual yang beragam, meliputi karya dua dan tiga dimensi serta karya instalatif.
|
|
EVENT
OPENING CEREMONY
Opening Ceremony Matra Kriya Fest 2020 digelar pada hari Sabtu, 14 November 2020 di Pendhapa Art space Yogyakarta. Acara Dibuka secara langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Bapak Sumadi, S.H., M.H . Selain pembukaan terdapat Pengumuman 12 Nominasi serta Fashion Show dari 4 Desainer: Novi Bamboo, Lutfi Koriyah Yunani, Caroline Rika, Merlin. tak hanya itu masih ada performing art tari Klasik Retno Asri dari Sanggar Seni RNB dan Tarian Indonesia Menari dari Gora Art. Untuk dapat melihat prosesi pembukaan kamu dapat melihat pada video dibawah ini.
WORKSHOP
Kali ini MKF 2020 akan mengajak anda sekalian untuk mengikuti program Workshop membuat cap batik dari kertas bersama Dongaji Batik. Bersama Nurohmat kita akan diajak untuk memanfaatkan limbah kertas yang biasanya terbuang di tempat sampah. dengan adanya teknologi ini, permasalahan harga cap batik konvensional juga dapat ditanggulangi. bagimana keseruan workshopnya? yuk segera tonton sam[ai habis video di atas. selain itu, akan ada Performing Art dari Kencus Joged. selamat menimati.
Pada kesempatan kali ini kak Sidik Purnomo dari studio Buntari Ceramic akan menemani kita bermain dan bereksperimen dengan tanah liat. Tak cukup hanya membagikan pengalamannya, beliau juga membagikan tips dan trik dalam berkarya keramik. Selain workshop keramik, diakhir video kita akan dihibur oleh penampilan tari dari Sanggar Bukonk Betaja, selamat menikmati.
FASHION SHOW
Fashion Show, dilakukan dengan konsep catwalk diiringi instrumen musik nusantara, nuansa yang nyaman membuat penonton terkesima. Untuk desainer kami mengundang berbagai desainer muda yang akan memamerkan busana terbaik mereka. untuk dapat menikmati videonya kunjungi video opening Matra Kriya Fest 2020.
KRIYAVENTURA
Gallery tour ini menjadi program yang dikhususkan sebagai wadah masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atau situs kesenian yang memiliki nilai pendidikan, sejarah maupun kebudayaan. Program ini diberi nama “Kriyaventura” mengambarkan sebuah petualangan “Adventure” di dunia kriya. Program diharapkan dapat merangsang geliat kesenian teutama kepada anak muda yang mengikuti kegiatan ini. Pada kesempatan kali ini kita akan mengunjungi studio Wayang Kaca milik Bapak Subandi Giyanto. selamat menikmati.
Kriyaventura merupakan salah satu program Matra Kriya Fest 2020. Program yang dikhususkan sebagai wadah masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atau situs kesenian yang memiliki nilai pendidikan, sejarah maupun kebudayaan. Program ini diberi nama “Kriyaventura” menggambarkan sebuah petualangan “Adventure” di dunia kriya. Program ini diharapkan dapat merangsang geliat kesenian terutama kepada anak muda yang mengikuti kegiatan tersebut. Pada kesempatan kali ini kita akan mengunjungi Studio Keramik Kreatif. Merupakan studio milik Noor Sudiyati. Selamat menikmati.
Kriyaventura merupakan salah satu program Matra Kriya Fest 2020. Program yang dikhususkan sebagai wadah masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atau situs kesenian yang memiliki nilai pendidikan, sejarah maupun kebudayaan. Program ini diberi nama “Kriyaventura” menggambarkan sebuah petualangan “Adventure” di dunia kriya. Program ini diharapkan dapat merangsang geliat kesenian terutama kepada anak muda yang mengikuti kegiatan tersebut. Pada kesempatan kali ini kita akan mengunjungi Hotwax Studio. Merupakan studio milik Bayu Aria. Selamat menikmati.
PERFORMING ART
Performing Art Monolog Ayik Pradnya
Ni Putu Pradnya Krishna Sari dikenal dengan nama lain Ayik Pradnya. seorang yang berkecimpung di dunia teater terutama monolog, artist tatto dan barista. tinggal di yogyakarta dan aktif di kolektif Ruang Gulma. kesempatan kali ini membawakan sebuah pertunjukan monolog. Selamat menyaksikan.
Performing Art Elkanya
Elkanya membawakan Tari Makalangan. Tari ini merupakan tari kreasi baru yang menggambarkan perjuangan, ketangguhan, dan kekuatan yang memadukan antara gerak tari klasik, tari rakyat, dan pencak silat. Selamat menyaksikan.
Performing Art Jejak Imaji
Jejak Imaji merupakan kelompok belajar sastra yang lahir karena terbatasnya ruang-ruang diskusi dan ekspresi di lingkungan kampus–paling tidak di tempat Jejak Imaji lahir. Dari awal, Jejak Imaji diniatkan untuk siapa pun yang ingin belajar sastra, tetapi kenyataannya tidak hanya pada sastra secara sempit. Lantaran keinginan menambah sekaligus mengembangkan ruang-ruang diskusi, secara resmi Jejak Imaji dibentuk dan dilahirkan pada 1 April 2014 di Kotagede, Yogyakarta. Saat ini Jejak Imaji berdomisili di Dusun Kepuhkulon, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Selain kegiatan kepenulisan, Jejak Imaji juga aktif menampilkan musikalisasi puisi, pembacaan puisi, dan monolog di panggung-panggung sastra Yogyakarta. Narasi Karya Dalam pertunjukan kali ini Jejak Imaji akan membawakan dua nomor lagu yang berangkat dari puisi “Kangen” karya W.S. Rendra dan Un Recquerdo karya Iqbal H Saputra. Puisi Kangen mengaktualisasikan tentang sebuah aku lirik yang kesulitan untuk merasakan kemerdakaan dalam arti sebenarnya. Suara aku lirik yang digemakan Rendra, menjadi penting untuk diketahui oleh khalayak mutakhir, suara kegelisahan tentang kita yang telah jauh menghadapi kemerdekaan tanpa ruh -cinta- kemerdekaan itu sendiri seperti tungku tanpa api. Puisi ini adalah puisi kangen yang begitu sentimental tentang hal prinsip sebagai manusia komunal namun telah begitu individual. Sementara puisi Un Requerdo merupakan puisi yang mengabarkan tentang betapa tidak mudahnya meninggalkan Jogja. Meninggalkan Jogja tidak lagi hanya meninggalkan sebuah kota, namun adalah meninggalkan sebuah “arena” aku lirik yang membentuk dirinya sebagai manusia. Un Requerdo adalah puisi yang menyodorkan perjalanan pulang-balik antara diri satu ke diri lainnya dalam pergulatannya mengakhiri sekaligus memulai sebuah pertarungan menghadapi nasib yang darah. Melalui musik puisi dari karya Rendra dan Iqbal kita berharap dapat mentransformasikan sebuah ekspresi seni yang dapat direnungkan.
Performing Art Kencus Joged
Kencus Joged Sebuah kebiasaan yang tak biasa Tak semua “kalangan” dapat menikmati Stigma “kalangan” itu terancam Akankah stigma itu bertahan Akankah “kalangan” tersebut bertahan Ketidaksetaraan dari segi ekonomi sosial sampai pekerjaan Keterbatasan pembatasan terus bergulir pembuktian akan hak dilakukan
Performing Art Sanggar Bukonk Betaja
SUNGI Inspirasi garapan ini diadaptasi dari sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Alirannya membagi daerah-daerah di Kalimantan Barat sampai ke daerah pedalaman. Sungai merupakan sumber aktivitas keseharian masyarakat Dayak Kalimantan. Mulai dari kebiasaan menangkap ikan dengan dengan Bubu (perangkap ikan) atau kegiatan mencuci dan mandi, serta mata pencaharian dilakukan di sungai. Bahkan tradisi mengembara dari daerah satu ke daerah lainnya berlangsung dengan menyusuri aliran sungai. Sungai seolah menjadi saksi riwayat hidup masyarakat Dayak Kalimantan.
CLOSING & AWARDING NIGHT
Closing & Awarding Night Matra Kriya Fest 2020 sebagai penutup kompetisi dan pameran yang telah diselenggarakan selama 10 hari. dalam acara ini diumumkan pula 4 kategori pemenang Matra Kriya Fest 2020 yaitu:
1. Adek Dimas Ajisaka - Karya Kriya Terbaik
2. Stevanus Bintang Kumara - Karya Inovasi & Kreasi
3. Thoha Amri Abdillah - Karya Local Content
4. Lejar Daniartana Hukubun - Karya Terfavorit.
selain itu, dimeriahkan pula oleh penampilan tari dari Onya Adat serta keroncong dari Cresensia Naibaho.
1. Adek Dimas Ajisaka - Karya Kriya Terbaik
2. Stevanus Bintang Kumara - Karya Inovasi & Kreasi
3. Thoha Amri Abdillah - Karya Local Content
4. Lejar Daniartana Hukubun - Karya Terfavorit.
selain itu, dimeriahkan pula oleh penampilan tari dari Onya Adat serta keroncong dari Cresensia Naibaho.
JURI |
Musyaffa
Penulis & Kurator Seni Penulis serta Kurator Seni Seni Independen. Lulusan S2 Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya pernah menjadi kurator pameran kriya “Reload pada tahun 2017. pada tahun 2019 menjadi kurator pameran “Ramesan Art”- Eko Nugraho Art Class. Memiliki hobi memasak, buku, ruang dan jalanan. Berkegiatan di Komunitas Kandang Sapi Yogyakarta.
|
Bayu Aria
Owner - HotwaxStudio Merupakan seniman batik yang terkenal dengan Hoko Seriesnya. Memiliki studio batik di Yogyakarta bernama Hotwax Studio. Selain membatik Bayu Aria juga memiliki kesibukan sebagai Dosen di Institut Seni Indonesia jurusan Batik Fashion. Sering mengikuti berbagai kegiatan kesenian. Selain berpameran Bayu Aria juga sering mengisi seminar sebagai pembicara, beberapa diantaranya: Speaker & Batik Workshop for Venezuelan Batik artist, Pembicara pada Batik Kontemporer exhibition Museum Tekstil Jakarta, Speaker of Batik Lasem Design Lasem. Selain menjadi pembicara beliau juga memiliki sederet pameran dan penghargaan.
|
Dedy Shofianto
Seniman Muda Karya Favorit Matra Award 2018 "Dimension x Resonance” Seniman muda lulusan magister Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Juara karya Favorit Matra Award 2018. Aktif mengikuti Berbagai kegiatan seni dan pameran. Karya-karya Dedy Shofianto banyak banyak bersentuhan dengan material kayu. Dedy Shofianto memiliki minat yang tinggi pada karya kinetik. Berbagai karyanya telah dipamerkan pada beragam pameran. Dedy Shofianto juga memiliki deretan prestasi diantaranya: Juara 3 Redbase Young Artist Award, Juara 1 Lomba Desain Prototype Kriya FKY ke 26. Karya Terbaik pameran Dies Natalis ISI Yogyakarta ke 29, Juara 3 Karnaval Jogja Fashion Week dan berbagai penghargaan lainnya.
|